Monday, September 24, 2012

TELINGA - EAR



  • Daun telinga dirancang untuk menghimpun dan memusatkan suara ke dalam saluran pendengaran.
  • Permukaan dalam saluran pendengaran dilapisi oleh sel dan bulu-bulu yang mengeluarkan padatan berlendir untuk melindungi telinga dari kotoran luar
  • Di ujung saluran telinga yang menuju awal telinga tengah terdapat gendang telinga.
  • Setelah gendang telinga terdapat tiga tulang kecil yang disebut tulang martil, landasan, dan sanggurdi
  • Saluran eustasia berguna untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga tengah.
  • Di ujung telinga tengah terdapat rumah siput telinga yang mempunyai mekanisme pendengaran teramat peka dan dipenuhi oleh cairan khusus
KUPINGMEKANISME PERJALANAN SUARA



  • Udara yang bergetar di dalam kedua telinga orang itu dengan cepat mengalir ke telinga bagian tengah.
  • Gendang suara, dengan garis tengah 0,3 inci (7,6 mm) mulai ikut bergetar.
  • Getaran ini kemudian dialihkan menuju tiga buah tulang telinga bagian tengah, tempat getaran itu diubah menjadi getaran gerak yang diteruskan ke telinga bagian dalam.
  • Kemudian getaran gerak tersebut menciptakan gelombang dalam cairan khusus di dalam suatu bentuk seperti cangkang siput yang disebut rumah siput telinga (cochlea).
  • Di dalam rumah siput, berbagai nada suara dipilah-pilah.
  • Ada banyak serabut dengan ketebalan berbeda di dalam rumah siput seperti halnya pada alat musik harpa.
  • Pertama, serabut yang lebih tebal bergetar, baru kemudian diikuti serabut yang lebih tipis.
  • Akhirnya, puluhan ribu benda berbentuk balok kecil mengalirkan getaran ini ke saraf-saraf pendengaran.
  • Terjadi perubahan suara menjadi sinyal listrik
  • Sinyal listrik yang dengan cepat bergerak menuju otak melalui jaringan saraf-saraf pendengaran.
  • Perjalanan di dalam saraf ini berlanjut hingga mencapai pusat pendengaran di dalam otak.
  • Hasilnya, dalam otak manusia, sebagian besar dari triliunan neuron menjadi sibuk menilai data penglihatan dan pendengaran yang diterima.
  • Dengan cara ini, seseorang menerima dan mengindera .
  • Tindakan berbicara diwujudkan melalui keselarasan sempurna ratusan otot dalam sekejap kurang dari sedetik: pemikiran yang dirancang dalam otak sebagai tanggapan ini dirumuskan ke dalam bahasa. Pusat bahasa otak, yang dikenal sebagai wilayah Broca
  • Kemudian mengirimkan sinyal-sinyal ke seluruh otot yang terkait.
MEKANISME BICARA
  • Pertama, paru-paru menyediakan "udara panas."
  • Udara panas merupakan bahan baku bicara.
  • Kegunaan utama proses ini adalah penghirupan udara yang kaya oksigen ke dalam paru-paru.
  • Udara dihisap melalui hidung, dan mengalir turun ke batang tenggorok menuju paru-paru.
  • Oksigen dalam udara diserap oleh darah dalam paru-paru.
  • Limbah darah, karbon dioksida, dikeluarkan. Udara, pada saat ini, siap untuk menginggalkan paru-paru.
  • Udara yang kembali dari paru-paru melewati pita suara di tenggorokan.
  • Pita suara ini menyerupai tirai yang amat kecil yang dapat "ditarik" dengan kegiatan tulang rawan kecil tempat pita itu menempel.
  • Sebelum berbicara, pita suara berada dalam keadaan terbuka.
  • Selama berbicara pita-pita ini tertarik sekaligus dan menyebabkan getaran dengan udara yang dihembuskan melaluinya.
  • Hal ini menentukan nada suara seseorang: semakin tegang pitanya, semakin tinggi nadanya.
  • Udara disuarakan melalui pita-pita dan mencapai permukaan melalui hidung dan mulut. OK
STRUKTUR TELINGA DENGAN MEKANISMENYA


  • Tiga tulang pada telinga tengah berguna sebagai jembatan antara gendang telinga dengan telinga dalam.
  • Tulang-tulang ini, yang terhubung satu sama lain melalui sendi, menguatkan gelombang suara, yang kemudian dikirim ke telinga dalam.
  • Gelombang tekanan yang dihasilkan dari persentuhan antara tulang sanggurdi dengan selaput dari jendela lonjong merambat ke dalam cairan rumah siput.
  • Indera yang didorong oleh cairan tersebut memulai proses ‘mendengar’.
  • Semua proses yang luar biasa ini terjadi dalam kecepatan menakjubkan dengan kecermatan yang mengagumkan, yang bahkan tidak kita sadari.
  • Kita melihat, mendengar dan berbicara dengan mudah seolah itu merupakan hal yang sangat sederhana.
  • Padahal, sistem dan proses yang memungkinkannya terjadi sangatlah sulit dibayangkan kerumitannya.

STRUKTUR PITA SUARA
  • Untuk mendukung bicara, tidak hanya pita suara, hidung, paru-paru dan aliran udara yang harus bekerja secara selaras, melainkan juga sistem otot yang mendukung alat-alat ini.
  • Suara yang tercipta ketika berbicara dihasilkan oleh udara yang melewati pita suara.
  • Pita suara terdiri atas tulang rawan lentur yang terikat pada otot rangka.
  • Ketika otot beristirahat, pita suara terbuka
  • Pita suara menutup selama berbicara
  • Semakin tegang pita suaranya, semakin tinggi nada yang dihasilkan. OK
  •  
SUMBER http://biologigonz.blogspot.com

Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/search/label/BIOLOGI