Tuesday, August 14, 2012

PROTISTA - JAMUR


Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Jamur protista dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Myxomycota (Jamur Lendir)


  • Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk.
  • Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif.
  • Fase vegetatif, plasmodium bergerak ameboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak.
  • Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora).
  • Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin.
  • Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid, dan sel gamet ini melakukan singami.
  • Singami adalah peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama (yang tidak dapat dibedakan jantan dan betinanya).
  • Hasil peleburan berupa zigot dan zigot tumbuh dewasa.
Jamur lendir ini mempunyai dua tipe yaitu tidak bersekat (Mixomycota) dan bersekat (Acrasiomycota). Siklus hidup Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid.
Contohnya adalah: Dictyostelium discoideum

Berikut agar mudah dibayangkan Siklus hidup Myxomicotina OK
OOMYCOTINA
Oomycota (Jamur Air)

  • Oomycota merupakan jamur yang hidup di tempat lembab / perairan.
  • Benang-benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya terdapat inti dalam jumlah banyak.
  • Dinding selnya terdiri dari selulosa
  • Melakukan reproduksi aseksual membentuk zoospora memiliki 2 flagela untuk berenang.
  • Sporangiofor / tangkai sporangium menonjol keluar agar memudahkan penyebaran spora oleh angin , biasanya yang dilepaskan sporangiumnya.
  • Reproduksi seksual dengan membentuk gamet,
  • setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora.
Contoh jamur ini: Saprolegnia, Phytophtora, Pythium.
Saprolegnia

Phytophtora


Saprolegnia =Jamur parasit pada ikan (lele, dll ) dan ada yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air dengan menguraikan organik menjadi anorganik
Phytophthora= Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit.
Yang parasit =
1. Phytophtora infestans parasit pada kentang
2. Phytophtora nicotianae parasit pada tembakau
3. Phytophtora palmifera parasit pada kelapa
4. Phytoptora faberi parasit pada karet

NOTE

Phytoptora infestans - Kentang

  • Jamur Phytophthora infestans termasuk salah satu jamur yang dapat merusak lingkungan terutama pada areal perkebunan kentang
  • Phytophthora infestans merupakan penyebab penyakit busuk daun kentang bahkan tomat Solanum lycopersicum) .
  • Bila busuk daun menjarah areal kentang, sangat fatal akibatnya. Kerugian 30-40% jelas akan diderita petani.
  • Apalagi jika terlambat mengendalikannya, praktis tanaman akan hancur
  • Penyakit ini mempunyai makna sejarah yang penting di Eropa, karena pada periode 1830-1845 telah menimbulkan kerusakan pada pertanaman kentang di Eropa dan Amerika.
  • Kerusakan yang ditimbulkan penyakit tersebut telah menimbulkan kelaparan besar di Irlandia yang mengakibatkan ratusan ribu penduduk meninggal.
  • Peristiwa ini dikenal dalam sejarah sebagai The Great Famine
  • Sejak saat itu, penyakit ini telah menjadi kendala utama produksi kedua komoditas pertanian tersebut di dunia, terutama di daerah yang beriklim sejuk dan lembab

Phytophthora Infestan parasit daun kentang
  • Gelaja awalnya tampak berupa bercak-bercak hijau kelabu pada permukaan bawah daun, kemudian berubah menjadi coklat tua.
  • Semula serangannya hanya terjadi pada daun-daun bawah, lambat laun merambat ke atas dan menjarah daun-daun yang lebih muda.
  • Bila serangan menghebat, daun yang kering akan mengeriting dan mengerut, tetapi bila keadaan udara tetap basah maka daun akan membusuk dan sering mengeluarkan bau yang tidak enak.
  • Bila udara panas dan kelembaban tinggi perkembangan penyakit sangat cepat. Seluruh daun akan menghitam, layu dan menjalar ke seluruh batang.
  • Dalam keadaan lembab, pada sisi bagian bawah daun akan kelihatan cendawan kelabu, yang terdiri dari conidiophores dengan konidianya.
  • Akibatnya akan semakin parah, jaringan daun akan segera membusuk dan tanaman mati.
  • Gejala ini cepat sekali menjalar ke seluruh areal kentang dan membinasakan tanaman, terlebih lagi bila musim hujan tiba.
  • Percikan air akan mengantar spora cendawan ganas ini kemana-mana.
  • Keganasan cendawan ini ternyata tidak hanya menimpa daun, umbi pun dimangsanya pula.
  • Kulit umbi yang terserang melekuk dan agak berair. Bila umbi dibelah, daging umbi berwarna cokelat dan busuk.
KLASIFIKASI
  • Domain : Eukaryota
  • Kingdom : Chromalveolata
  • Phylum : Heterokontophyta
  • Class : Oomycetes
  • Ordo : Peronosporales
  • Famili : Pythiaceae
  • Genus : Phytophthora
  • Species : Phytophthora infestan





Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/search/label/BIOLOGI