Sunday, August 12, 2012

BIOMA - EKOLOGI







  • Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hubungan timbal balik mahkluk hidup denagn lingkungannya 
  • Hubungan itu bisa terjadi baik lingkungan abiotik maupun lingkungan biotik.
  • Maksudnya antara faktor abiotik (lingkungan) dengan faktor biotik (mahkluk hidup ) dalam ekosistem dapat saling mempengaruhi.
  • Maka dari itu dengan mengetahui ciri fisik abiotik akan mudah mengenal pula faktor biotik yang ada di dalamnya , begitu sebaliknya dengan mengetahui mahkluk hidup yang ada kita pasti bisa memprediksikan komponen yang terjadi pada abiotiknya OK
  • Faktor abiotik merupakan faktor faktor yang membicarakan lingkungan tempat keberadaan yang mempengaruhi makhluk hidup . misalnya suhu , kelembaban , curah hujan , cahaya dll 
  • Faktor lingkungan itu menentukan kualitas mahkluk hidup yang ada didalamnya setiap hariinya 
  • Jika pencatatan data abiotik berupa faktor fisik itu dicatatnya dalam bentuk harian disebut cuaca , namun jika catatn itu konstan setiap tahunnya maka disebut iklim. 

Jadi iklim sebagai interaksi faktor abiotik sudah tercatat tetap dengan mencatatnya dari rata rata cuaaca dalam tahunan , misalnya tercatat suhu sekitar 20 - 30 o C ya pasti Iklim Tropis . 
untuk mengetahui dan memahami catatan iklim ini sebenarnya mudah 
  • pedomannya bayangkan globe bumi kita

  • mulailah lihat lokasi / letak lintang 
  • dari letak lintang inilah dipastikan muncullah parameter lingkungan ( faktor abiotik) yang bervariasi 
  • dari Letak lintang ini - pasti mempengaruhi intensitas cahaya - intensitas cahaya berpengaruh pada suhu - suhu berbeda mempengaruhi perbedaan tekanan - tekanan beda menyebabkan angin - sehingga terjadi variasi kelembaban karena pengaruh angin dan tekanan dengan uap airnya - muncul hujan - dan hujan jelas mempengaruhi kondisi tanah dan aktifitas biosfernya OK
Jadi dengan berbedanya Faktor abiotik yang terlihat di globe tadi tentu karena keberadaan letak lintangnya (Equator/tropis , sub tropis , kutub dll) pada latitude nya maka terbentuklah lingkungan yang bervariasi sehingga tercipta Bioma ( bentangan daratan/ ekosistem terestrial ) 

Pengertian Bioma 

  • Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu atau daerah habitat darat yang memiliki vegetasi khas terhadap iklim utama sehingga tidak ditemukan di daerah lain. 
  • Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh iklim, letak geografis, curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
  • Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. 
  • Jadi Bioma adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. 
  • Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut.
Di permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, dan mengapa bioma ini hanya disebutkan berada di belahan bumi utara , ini yang harus kita tahu , karena belahan utaralah yang bisa kita dapatkan daratan dari tropis hingga kutub, untuk bumi selatan hanya berujung Australia yang belum berada pada zona kutub 'sisanya ada;ah aquatika. 
  • Tundra
  • Taiga 
  • Gurun (padang pasir)
  • Padang rumput savana
  • Padang Rumput stepa 
  • Hutan hujan tropis
  • Hutan deciduous (hutan gugur)
Marilah kita pelajari bagaimana ciri atau karakteristik dari tiap-tiap jenis bioma tersebut. 

1.Tundra 

Bioma tundra merupakan bioma yang terdapat di daerah lingkar kutub utara dan sebagian kecil di selatan . Pada bioma ini tidak terdapat pepohonan yang dapat tumbuh, yang ada hanya tumbuhan kecil sejenis rumput dan lumut. 
  • Bioma ini terdapat di sekitar lingkar Artik , Greenland di wilayah kutub utara. 
  • Di wilayah kutub selatan terdapat di Antartikaa dan pulau-pulau kecil disekitar Antartika. 
  • Bioma tundra berdasarkan pembagian iklim terdapat di daerah beriklim es abadi ( ET) dan iklim Tundra (ET).

Ciri-ciri Bioma Tundra :
  1. Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es mudahnya gurun es .
  2. Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS.
  3. Permafrost (tanah bagian bawah yang membeku secara permanen)
  4. Suhu yang sangat dingin, 
  5. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang disebut tundra alpine
  6. Sangat sedikit curah hujan tahunan, air tidak dapat menembus permafrost di bawahnya dan akan menumpuk di dalam kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama musim panas yang pendek. 
  7. Tundra menutupi luas yang sangat besar di Arktik, yang mencapai 20 % permukaan tanah Bumi. 
NOTE
  • Secara altituda bentang alam vertikal (berdasarkan ketinggian-altimeter) sebenarnya Negara kita Indonesia bisa juga didapatkan Bioma Tundra meskipun di daerah tropis , caranya mudah kita cari tempat / pegunungan yang sangat tinggi pada semua garis lintang.
  • Pada area ini, mayoritas tumbuhan yang hidup biasanya berupa lumut kerak , bryophuta (lumut) rerumputan, dan pohon dari bangsa conifer, kemudian diakhiri dengan hamparan lichenes yang tertutup padang , yang disebut Bioma Tundra ( datanglah ke Pegunungan Jaya Wijaya Irian Jaya Indonesia )
Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak, lumut Sphagnum, rumput dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan, mengingat interval matahari muncul hanya 4 bulan selebihnya 8 bulan dingin.
VEGETASI / FLORA TUNDRA 
Ini Deskripsi vegetasi pada bioma tundra yang variasi profil buminya berbeda beda yang membuat perbedaan pula pada vegerasinya 
  • Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki, rumput kapas dan gundukan gambut (Hylock Tundra )
  • Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
  • Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut, teki-tekian, Ericeceae, dan beberapa tumbuhan yang berdaun agak lebar.
  • Di lereng-lereng batu terdapat kerak, lumut dan alga.
Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
Searah jarum jam : Alga, kerak, rumput teki, rumput kapas, terna dan ericcaceae
FAUNA TUNDRA 
Karena memiliki iklim es abadi dan iklim tundra, maka wilayah bioma tundra selalu bersuhu dingin sehingga fauna yang terdapat di wilayah ini memiliki bulu dan lapisan lemak yang tebal untuk tetap membuat tubuhnya hangat. Contoh fauna di bioma tundra misalnya rus, rubah, kelinci salju, hewan-hewan pengerat, hantu elang, dan beruang kutub.
Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Burung Hantu - Burung Elang dan Beruang Kutub
Jenis-jenis burung yang hidup di bioma tundra misalnya : itik, angsa, burung elang dan burung hantu. Mamalia darat berkaki empat yang berbulu tebal dan besar misalnya MuscoX.
Muskox - mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra
Muskox - mamalia darat berbulu lebat di bioma Tundra
Selain beberapa jenis di atas, di utara bioma tundra juga mempunyai fauna khas yang lain misalnya penguin , walrus . Fauna khas yang hidup di air misalnya paus Beluga (paus putih) dan paus Narwhal (paus bertanduk).
Narwhal - Penguin - Paus Beluga
Narwhal - Penguin - Paus Beluga
Karakter yang bisa digunakan sebagai penanda tundra pada burung yang ada di tundra , punya deskripsi pada kulitnya / bulu yang berwarna putih dan hitam. Alasan muncul warna ini juga menunjukkan cara adaptasi Warna putih untuk menahan panas dari tubuh ketika musim dingin dan hitam untuk meneruskan panas ketika musim panas 
Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara Rusia danKanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang ada di bumi.
Bioma Taiga (Coniferus)
Bioma Taiga (Coniferus)
Ciri-ciri bioma taiga :
  1. Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat
  2. Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di bawah permukaan tanah
  3. Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer. Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alderbirch, dan juniper dan spruce.
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
Alder Juniper dan Spruce, pohon-pohon konifer yang tumbuh di bioma taiga
  • Pohon-pohon di hutan konifer mempunyai daun yang berbentuk seperti jarum dan mempunyai zat lilin dibagian luarnya sehingga tahan terhadap kekeringan. 
  • Kondisi tersebut menyebabkan hanya sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruangrubah dan serigala.ajax, beruang hitam.
Beruang Rubah dan Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga 
Beruang Rubah dan Serigala contoh Fauna Taiga 
Hewan-hewan yang hidup di bioma Taiga Terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang dengan kutub. Bioma ini disebut pula bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal. 
  • Taiga adalah bioma terestrial terbesar di atas bumi yang meluas dalam suatu berkas yang lebar melintasi Amerika Utara bagian utara dan Eurasia hingga perbatasan selatan tundra arktik. 
  • Taiga mengalami hujan salju yang lebat selama musim dingin. 
  • Bentuk konikal (kerucut) pada banyak pohon conifer mencegah terkumpulnya salju pada cabang-cabang pohon yang kemudian mamatahkan cabang-cabang pohon tersebut. 
  • Pekerjaan manusia yang kurang tepat dengan Hutan conifer ditebangi dengan laju yang sangat menghawatirkan, akan membawa pohon tua yang berdiri di antara pohon-pohon yang ada mungkin akan segera menghilang.

Padang pasir atau Gurun 

Bioma Gurun merupakan bioma yang di dominasi oleh batu/pasir dengan tumbuhan sangat jarang. Bioma ini paling luas terpust di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
gurun-02
Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm / tahun
  2. Tingkat penguapan (evaporasi) lebih tinggi dari curah hujan.
  3. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase
  4. Tumbuhan yang hidup di daerah gurun umumnya tumbuhan yang mempunyai daun yang kecil seperti duri dan berakar panjang.
  5. interval suhu siang malam tinggi suhu permukaan tanah di atas 60°C selama siang hari

FLORA (Xerophyt ) Adapatasi 

  • Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal 
  • Akar yang panjang. 
  • Sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada batangnya dan 
  • Daunnya menyempit menjadi duri
  • Kaktus yamh nerkemampuan menyerap air selama periode basah. dan mengandalkan fotosintesis CAM, suatu adaptasi metabolic untuk menghemat air dalam lingkungan kering juga terdapat Adaptasi protektif yang menghalangi pemakanan oleh mamalia dan serangga, seperti duri pada kaktus dan racun pada daun semak
FAUNA 
Adaptasi 

  • Aktifitas malam hari , siang membuat lubang
  • mempunyai cadangan penyimpan air
  • Hewan yang hidup unta, tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. Beberapa tikus/mencit gurun tidak pernah minum, tetapi mendapatkan semua kebutuhan airnya dari perombakan metabolic biji-bijian yang dimakannya.
Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun. Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari permukaan batu karang. 
  • Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu merupakan bagian pembentuk lain dari gurun. 
  • Gurun kadang memiliki kandungan cadangan mineral berharga yang terbentuk di lingkungan kering (Inggris: 'arid') atau terpapar oleh erosi. 
  • Keringnya wilayah gurun menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.

4. Padang rumput 

Bioma Stepa (Padang Rumput) terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika yang curah hujannya tidak cukup untuk perkembangan hutan. 

Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Bioma Stepa : Padang rumput tanpa diselingi kumpulan pepohonan
Ciri -ciri bioma Stepa antara lain :
  1. Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun
  2. Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnyatingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
  3. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
  4. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
  5. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
Pohon Akasia dan Semak Belukar
Pohon Akasia dan Semak Belukar diantara rumput membentuk savana 
Karena merupakan daerah padang rumput maka bioma ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain :
Rusa - Antelop - Kerbau
Rusa - Antelop - Kerbau
Kanguru - Harimau - Singa - Ular
Kanguru - Harimau - Singa - Ular

Pada bioma Padang Rumput ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di sepanjang sungai di daerah tersebut. 
  • Padang rumput yang tersebar di bentang bumi yang bisa dijumpai adalah Padang atau veldt di Afrika Selatan, puszta di Hungaria, pampas di Argentina, steppe di Rusia, dan prairie di Amerika Utara bagian tengah semuanya adalah padang rumput. 
  • Yang penting bagi padang rumput adalah pada musim kemarau, kebakaran yang kadang-kadang terjadi, dan makanan rumput oleh mamalia besar. Semuanya itu akan mencegah pembentukan semak berkayu dan pohon-pohon. 
  • Padang rumput seperti praire rumput tinggi di Kansas sekali waktu menutupi sebagian besar Amerika Utara bagian tengah. Karena tanah padang rumput sangat kaya akan nutrient, habitat ini menyediakan lahan subur bagi pertanian. 
  • Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. 
  • Prairie adalah padang rumput yang luas tanpa pohon. Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. 
  • Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing. 
  • Padang rumput abadi adalah salah satu faktor lingkungan yang melarang pertumbuhan tanaman berkayu, hal ini cukup jelas alasannya karena situasi ekstremlah yang membantu daratan itu hanya bisa ditumbuhi oleh rumput.
  • Contohnya: Padang rumput abadi antara lain 
  1. Padang rumput Alpen tumbuh di dataran tinggi dan dijaga oleh kondisi iklim ekstrim / keras.
  2. Padang rumput pantai dijaga oleh semburan garam, 
  3. Padang rumput gurun terjadi karena kelembaban rendah, 
  4. Prairie dijaga oleh tahapan kemarau sedang dan dapat mengalami kebakaran liar. 
  5. Padang rumput basah adalah wilayah semi-tanah basah yang dihujani sepanjang tahun.

5. Savana

Padang rumput yang diselingi dengan sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison, gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular. 

  • Savana merupakan tempat di mana herbivore besar dan predator (pemangsa)-nya terlihat dengan jelas. 
  • Sesungguhnya, herbivore yang dominan di sini dan pada savana lain adalah serangga, khususnya semut dan rayap. 
  • Rumput dan pohon yang terpencar-pencar merupakan tumbuhan yang dominan. 
  • Kebakaran merupakan komponen abiotik penting, dan spesies tumbuhan yang dominan adalah spesies yang sudah beradaptasi dengan kebakaran. 
  • Pertumbuhan rumput-rumputan dan forb (tumbuhan kecil berdaun lebar) yang sangat cepat selama musim hujan menyediakan banyak sumber makanan yang banyak bagi hewan. 
  • Akan tetapi, mamalia pemakan rumput besar harus bermigrasi ke padang rumput yang lebih hijau dan menyebar mencari sumber air selama periode musim kemarau. 
  • Savana dibedakan menjadi dua, yaitu: 
  1. Sabana murni: sabana yang pepohonan penyusunnya hanya terdiri dari satu jenis tumbuhan aja, 
  2. Sabana campuran: sabana yang pepohonan penyusunnya terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
Bioma Stepa berbeda dengan Bioma Sabana. Perbedaan yang cukup antara Stepa dengan Sabana adalah :
  • Pada bioma Sabana merupakan padang rumput yang diselingi oleh kumpulan pepohonan besar, sedangkan pada bioma Stepa merupakan padang rumput yang tidak di selingi oleh kumpulan-kumpulan pepohonan, kalaupun ada hanya sedikit saja pepohonan yang ada.


(6.)Hutan hujan tropis (hutan basah) 

Hutan basah terdapat di daerah tropika meliputi semenanjung Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Madagaskar, Australia Bagian Utara, Indonesia dan Malaysia. Di hutan ini terdapat beraneka jenis tumbuhan yang dapat hidup karena mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup.

Hutan Basah
Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain :
  1. Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
  2. Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
  3. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
  4. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu menembus dasar hutan.
  5. Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi (daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung)
Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain :
pencekik-pohon-dan-jelutungramin-rengas-rotan-manau
Karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti :
gorilla-monyet-dan-simpanseorang-utan-gibbon-siamang 

Sebaran hutan tropis 

  • Vegetasinya tumbuh sangat rapat. 
  • Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen, mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. 
  • Juga ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan). 
  • Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung. 
  • Hutan hujan tropis memiliki stratifikasi vertical yang sangat jelas. 
  • Pohon-pohon pada kanopi (bagian dedaunan paling atas yang saling bersambungan dalam lingkungan hutan yang dibentuk oleh tajuk pepohonan) membentuk lapisan yang paling atas.
  • Kanopi itu sering kali rapat, sehingga hanya sedikit sekali cahaya yang dapat mencapai tanah di bawahnya. 
  • Ketika suatu pembukaan terjadi pada kanopi, barangkali karena pohon tumbang, pohon lain dan tanaman merambat yang berkayu akan tumbuh secara cepat. 
  • Bersaing untuk mendapatkan cahaya dan ruang ketika mengisis celah tersebut. 
  • Banyak pohon ditutupi oleh epifit (tumbuhan yang tumbuh di atas tumbuhan lain, bukan di atas tanah), seperti anggrek dan bromelia.
  • Curah hujan yang sangat bervariasi di daerah tropis, merupakan penentu utama vegetasi yang tumbuh dalam suatu wilayah. 
  • Pada daerah dataran rendah yang memiliki musim kering yang lama atau curah hujannya jarang, hutan kering tropis akan dominan. 
  • Tumbuhan yang ditemukan disini merupakan campuran pohon dan semak berduri banyak serta tumbuhan berair banyak (sukulen). 
  • Pada wilayah dengan musim kemarau dan musim hujan yang luas, pohon gugur tropis menjadi dominan. 

7.Decidious Forest / Hutan Gugur 

Terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur dan dingin). 

Pohon-pohon gugur yang padat dan tegak berdiri merupakan cirri khas hutan gugur, seperti hutan di Great Smoky Mountains National Park di North Carolina. 
  • Hutan gugur ditemukan di seluruh garis lintang pertengahan di mana terdapat cukup air untuk menyokong pertumbuhan pohon-pohon besar. 
  • Hutan gugur lebih terbuka dibandingkan hutan hujan. 
  • Hutan gugur memiliki lapisan vertical yang jelas, yang meliputi satu atau dua strata pohon, di bawahnya terdapat semak, dan di bagian dasar terdapat tumbuhan herba. 
  • Pohon-pohon hutan gugur menggugurkan daunnya sebelum musim dingin, ketika suhu yang ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan mudah digantikan dari tanah yang beku. 
  • Banyak hewan mamalia hutan gugur juga memasuki keadaan dorman musim dingin yang disebut hibernasi, dan beberapa spesies burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat. 
  • Hampir semua hutan gugur asli di Amerika Utara dirusak oleh penebangan hutan untuk mendapatkan kayu dan penebangan untuk lahan pertanian serta pembangunan kota. 
  • Berlawanan dengan bioma yang lebih kering, hutan-hutan ini cenderung pulih setelah gangguan, dan saat ini kita melihat pohon-pohon gugur mendominasi daerah yang kurang dikembangkan jauh di atas kisaran sebelumnya. 
  • Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm, maple dan beech. 
  • Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’. 
  • Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Note 

EKOSISTEM AQUATIKA 

Estuaria

  • Estuaria merupakan perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar
  • Kombinasi pengaruh air laut dan air tawar akan menghasilkan suatu komunitas yang khas, dengan lingkungan yang bervariasi
  • Estuaria dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik geomorfologinya sebagai berikut:
  1. Estuaria daratan pesisir, paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai
  2. Laguna (Gobah) atau teluk semi tertutup, terbentuk oleh adanya beting pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai sehingga menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut
  3. Fjords, merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glesier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut
  4. Estuaria tektonik, terbentuk akibat aktivitas tektonik (gempa bumi atau letusan gunung berapi) yang mengakibatkan turunnya permukaan tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang
  • Klasifikasi berdasarkan hidrografi
  1. Estuaria berstratifikasi nyata atau bajigaram dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air laut, didapatkan dilokasi dimana aliran air tawar lebih dominant ketimbang penyusupan air laut
  2. Estuaria bercampur sempurna atau estuaria homogen vertical, pengaruh pasang surut sangat dominant dan kuat sehingga air bercampur sempurna dan tidak membentuk stratifikasi
  3. Estuaria berstratifikasi sebagian (moderat), paling umum dijumpai. Aliran air tawar seimbang dengan masuknya air laut bersama arus pasang.
Biota estuaria 

Hewan

  • Spesies endemik (seluruh hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan kepiting serta berbagai macam ikan.
  • Spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa spesies udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.
  • Spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya seperti sidat dan ikan salmon.
Tumbuhan
  • Tumbuhan Lamun (sea grass)
  • Algae makro (sea weeds) yang tumbuh di dasar perairan.
  • Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun lamun.
Karakteristik estuaria 
  • Keterlindungan: karena estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan terlindung dari gelombang laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di dasar estuaria dan memungkinkan larva kerang-kerangan menetap di dasar perairan.
  • Kedalaman: relativ dangkal→ memungkinkan cahaya matahari mencapai dasar perairan→ tumbuhan akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena dangkal memungkinkan penggelontoran (flushing) dengan lebih baik dan cepat serta menangkal masuknya predator dari laut terbuka (tidak suka perairan dangkal).
  • Salinitas air: air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat,aliran yang berlapis juga menguntungkan.
  • Sirkulasi air: perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan suatu system gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam air, yaitu plangton.
  • Pasang: energinya merupakan tenega penngerak yang penting, antara lain mengangkut zat hara dan plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan limbah.
  • Penyimpanan dan pendauran zat hara: kemampuan menyimpan energi, daun pohon mangrove dan lamun serta alga mengkonversi zat hara dan menyimpanyasebagai bahan organik untuk nantinya dimanfaatkan oleh organisme hewani.
Peran Ekologis Estuaria 
Secara singkat, peran ekologi estuaria yang penting adalah :
  1. Merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh dari garis pantai maupun yang berdekatan denganya, lewat sirkulasi pasang surut (tidal circulation)
  2. Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground)
  3. Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas pantai, tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk memproduksi dan/atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak mereka.
  4. Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak didiamkan dalam keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia euneata) memproduksi 2900 kg daging per ha dan 13.900 kg cangkang per ha pada perairan tertentu di texas.
Berikut ini pola pencampuran air laut dan air tawar 
  1. Pola dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary) yang ditandai dengan desakan dari air laut pada lapisan bawah permukaan air saat terjadi pertemuan antara air sungai dan air laut. Salinitas air dari estuaria ini sangat berbeda antara lapisan atas air dengan salinitas yang lebih rendah di banding lapisan bawah yang lebih tinggi
  2. Pola percampuran merata antara air laut dan air sungai (well mixed estuary). Pola ini ditandai dengan pencampuran yang merata antara air laut dan air tawar sehingga tidak terbentuk stratifikasi secara vertikal, tetapi stratifikasinya dapat secara horizontal yang derajat salinitasnya akan meningkat pada daerah dekat laut.
  3. Pola dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola percampuran tidak merata (Partially mixed estuary). Pola ini akan sangat labil atau sangat tergantung pada desakan air sungai dan air laut. Pada pola ini terjadi percampuran air laut yang tidak merata sehingga hampir tidak terbentuk stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun secara vertikal
  4. Pada beberapa daerah estuaria yang mempunyai topografi unik, kadang terjadi pola tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada daerah muara sungai tersebut mempunyai topografi dengan bentukan yang menonjol membetuk semacam lekukan pada dasar estuaria. Tonjolan permukaan yang mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada dasar perairan sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini menghambat turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan cenderung tetap dengan salinitas yang lebih tinggi.
Hutan Mangrove
  • Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah intertidal dan supratidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari gelombang besar dan arus pasang-surut yang kuat. Oleh karena itu, hutan mangrove banyak ditemukan di pantai-pantai teluk dangkal, estuaria, delta, dan daerah pantai yang terlindung.
  • Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Zonasi hutan mangrove adalah :
  • Daerah yang paling dekat dengan laut sering ditumbuhi Avicennia dan Sonneratia. Sonneratia biasa tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan organic
  • Lebih kearah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhozophora spp. Di zona ini juga dijumpai Bruguiera dan Xylocarpus.
  • Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp, selanjutnya terdapat zona transisi antara hutan mangrove dan hutan dataran rendah yang biasa ditumbuhi oleh nipah (nypa fruticans) dan pandan laut (pandanus spp).
Fungsi ekologis hutan mangrove :
  • Sebagai peredam gelombang dan angin badai, pelindung pantai dari abrasi, penahan Lumpur dan perangkap sediment yang diangkut oleh aliran permukaan
  • Hutan mangrove dimanfaatkan terutama sebagai penghasil kayu untuk bahan konstruksi, kayu baker, bahan baku untuk membuat arang, dan juga untuk dibuat bubur kertas (pulp). Disamping itu juga hutan mangrove dimanfaatkan sebagai pemasok larva ikan dan udang alam.
  • Sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah pencarian makanan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) bermacam biota perairan seperti ikan udang, dan kerang-kerangan, baik yang hidup di perairan pantai atau perairan lepas pantai.
  • Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus, dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
Padang lamun
  • Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki rhizome, daun dan akar sejati yang hidup terendam di dalam laut. Lamun mengkolonisasi suatu daerah melalui penyebaran buah (propagule) yang dihasilkan secara seksual (dioecious). Lamun umumnya membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh sinar matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di perairan yang dangkal dan jernih pada kedalaman berkisar antara 2 -12 meter, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan zat-zat hara dan oksigen, serta mengangkut hasil metabolism eke luar daerah padang lamun.
Fungsi ekologis padang lamun :
  1. Produsen dentrius dan zat hara
  2. Mengikat sediment dan menstabilkan substrat yang lunak, dengan system parakaran yang pada dan saling mengikat
  3. Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan memijah bagi beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati masa dewasanya di lingkungan ini.
  4. Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang lamun dari sengatan matahari.
  5. Wilayah padang lamun dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat kegiatan budidaya laut berbagai jenis ikan, kerang-kerangan dan tiram, dan tempat rekereasi atau pariwisata.

Terumbu karang
  • Pada dasarnya terumbu terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria, ordo Scleractinia yang hidup bersimbiosis dengan zooxantellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang menyekresi kalsium karbonat. 
  • Karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) hidup berkoloni, dan tiap individu karang yang disebut polip menempati mangkuk kecil yang dinamakan koralit. 
  • Tiap mangkuk koralit mempunyai beberapa septa yang tajam dan berbentuk daun yang tumbuh keluar dari dasar koralit, dimana septa ini merupakan dasar penentuan spesies karang. 
  • Tiap polip adalah hewan berkulit ganda, dimana kulit luar yang dinamakan epidermis dipisahkan oleh lapisan jaringan mati (mesoglea) dari kulit dalamnya yang disebut gastrodermis


Sumber : http://edisukarman.blogspot.com/search/label/BIOLOGI